o2worldnews.com – Pada hari Senin, 24 Januari 2022 kasus Omicron di Indonesia meningkat hingga mencapai angka 1.626. Hal ini tercatat oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan), pada data terakhir di hari Sabtu 22 Januari 2022 kemarin Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa kasus ini semakin bertambah sebesar 257 orang sejak data terakhir. Pada hari Sabtu 22 Januari sebanyak 1.369 kasus konfirmasi virus Omicron. “Per harinya jumlah Omicron 1.626,” ungkap Nadia dikutip dari CNN Indonesia.com pada hari Senin 24 Januari 2022.
Tentunya dari angka itulah sebesar 1.019 kasus adalah transmisi dari PPLN, 369 kasus non PPLN dan sebanyak 238 kasus masih terus diselidiki dengan secara epidemiologis. Sebelumnya sesuai data dari Pusdatin Kemenkes sejak hari Sabtu 22 Januari 2022 sebesar 1.369 kasus terjangkitnya Omicron yang ada di Indonesia. Dimana rata-ratanya penularan berasal dari PPLN. Kemenkes mencatat bahwa 218 kasus tidak diketahui asalnya dari mana. Mengenai status suntik vaksinasi di pasien Omicron, Kemenkes mencatat bahwa rata-rata sudah mengantongi dosis lengkap.
Sementara itu ada 71,7 persen dari kasus Omicron di Indonesia sudah mengantongi suntik vaksinasi secara lengkap sebanyak dua dosis 3,3 persen terbaru yang menerima suntik vaksinasi satu dosis. Selain itu cuma 6,1 persen belum disuntik vaksinasi, sebanyak 18,9 persen sisanya mengaku belum mengetahui status dari suntik vaksinasi. Sesuai negara kedatannya, bagi pasien terjangkit Omicron kebanyakan datang dari Arab Saudi. Sebab sebanyak 147 kasus, 101 dari Amerika Serikat, UEA 63 kasus, Malaysia 75 dan 127 kasus dari Turki.
Dimana, sisanya sendiri dari negara-negara yang merupakan kawasan Eropa, Timur Tengah dan juga Asia. Pada hari Sabtu 22 Januari 2022 dikabarkan terdapat dua pasien Omicron yang ada di Indonesia meninggal dunia. Hal ini diinformasikan oleh Kemenkes RI, keduanya mempunyai riwayat komorbid dan salah satunya telah disuntik vaksinasi secara lengkap. Gejala COVID-19 dikeluhkan oleh kedua pasien itu termasuk ke dalam golongan yang berat. “Gejalanya berat, sesak nafas keluhannya,” tandas Nadia dilansir dari Detik.com, Sabtu 22 Januari 2022 kemarin.
Kedua pasien dinyatakan belum sempat dirawat di ruangan ICU, akan tetapi pada masa perawatannya keduanya sudah mengantongi tambahan oksigen. Sebelumnya, dr Nadia menghimbau kepada penduduk dan khususnya kelompok lansia untuk segera menerima suntik vaksinasi booster upaya meningkatkan antibodi yang nantinya dapat menurun setelah enam bulan disuntik vaksinasi COVID-19 secara lengkap yakni dua dosis. “Belum di ICU namun sudah memakai oksigen dikarenakan saturasi yang rendah,” tandas Nadira seperti yang dikutip dari Detik.com.
Di Jakarta saat ini diketahui bahwa jumlah kasus aktif virus corona kembali meningkat. Seperti halnya di hari Minggu, Jakarta mencatatkan peningkatan kasus aktif sampai 1.217 kasus. Dengan adanya penambahan itulah jumlah kasus aktif di Ibukota Jakarta memberikan penambahan dengan jumlah 9.057 orang. Mereka saat ini masih melakukan perawatan atau isolasi mandiri. Secara nasional di hari Minggu, 23 Januari 2022 kemarin kasus aktif COVID-19 meningkat hingga 18.891 kasus.
Dwi Oktavia menyatakan bahwa jumlah terjangkitnya Omicron masih terjadi di Jakarta. Sampai hari Minggu, 23 Januari 2022 DKI memberikan catatan sebanyak 1.313 kasus virus Omicron dengan mempunyai rincian sebesar 854 adalah dari pelaku perjalanan luar negeri dan sebanyak 459 lainnya adalah transmisi lokal. 856.653 dinyatakan sudah sembuh setelah terjangkit dari virus corona dengan memiliki tingkat kesembuhan sebesar 97,4 persen. Sementara 13.597 orang dinyatakan meninggal dunia yang memiliki tingkat kematian 1,5 persen. Mengenai presentasi kasus terjangkitnya virus corona dalam sepekan terakhir di Ibu Kota Jakarta senilai 6,6 persen.
Sementara persentase kasus terjangkit virus corona totalnya senilai 10,8 persen. Sebelumnya, Ahmad Riza menyatakan bahwa terjadinya 43 sekolah mengalami positif corona. Dari total sekolah ada 72 orang dinyatakan positif. “Ada 43 sekolah, dari 43 sekolah itulah terpapar ada 67 siswa,” ungkapnya, pada hari Rabu 19 Januari 2022 silam. Riza menyatakan bahwa 43 sekolah masih terpapar dan 15 sekolah lainnya ditutup. Sisanya sudah diberikan izin kembali dibuka setelah ditutup, kini kasus Omicron di Indonesia semakin meningkat.