o2worldnews.com – Kotoran umumnya lunak dan mudah dikeluarkan saat sedang buang air besar, tapi tidak sedikit juga yang mengalami sembelit dan kotoran terasa keras. Kalau dibiarkan terus-menerus, kondisi ini tentunya bisa menimbulkan sakit di area anus karena iritasi pencernaan dan membuatnya sulit keluar. Tinja sendiri terbuat dari sisa makanan dan limbah metabolisme yang tidak tercerna oleh tubuh, kotoran ini kemudian bergabung dengan air dan dibuang setelah melalui usus halus, prosesnya sendiri melibatkan motilitas atau gerakan gastrointestinal yang membantu tinja melalui saluran pencernaan.
Ternyata ada beberapa hal yang mempengaruhi tekstur tinja keras dan jadi sulit untuk BAB, yaitu konsumsi obat-obatan tertentu, diet dan gaya hidup seperti kekurangan cairan dan diet rendah lemak yang menyebabkan kotoran jadi sulit untuk dikeluarkan. Penyebab medis, kekurangan aktivitas fisik, sedang mengandung, hingga penyakit Irritable Bowel Syndrome yang merupakan jenis kronis yang bisa menyebabkan konstipasi. Jika pernah mengalami gejala feses yang keras dan merasa tidak nyaman, jangan khawatir karena di bawah ini ada beberapa cara mengatasi BAB keras.
Cara Mengatasi BAB Keras Dengan Mudah, Lakukan Ini!
Meningkatkan Asupan Serat
Hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu dengan meningkatkan asupan serat, seperti yang kita ketahui, sebagian besar penyusun feses merupakan sisa makanan yang diolah pada sistem pencernaan. Oleh karena itu gak heran kalau perubahan pola makan jadi salah satu cara untuk mengatasi BAB keras yang paling utama, ada banyak makanan yang kaya akan serat yang dapat membantu untuk melunakkan tekstur feses.
Beberapa di antaranya yaitu buah beri atau apel dengan kulit, sayur-sayuran, sereal gandum dan juga roti. Jika kamu melakukan tes kesehatan, dokter mungkin akan merekomendasikan jumlah serat khusus yang harus kamu penuhi setiap harinya, seperti mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Mengkonsumsi Lebih Banyak Cairan
Cara selanjutnya yang bisa kamu lakukan yaitu mengkonsumsi banyak cairan, dehidrasi dan kurang mengkonsumsi cairan akan menyebabkan feses bertekstur keras. Selain itu kekurangan cairan juga dapat menimbulkan masalah saluran kencing yang serius, oleh karena itu penuhi kebutuhan cairan harian sehingga tekstur tinja akan lebih lunak dan sebaiknya hindari mengkonsumsi alkohol dan kafein karena hal tersebut akan menyebabkan dehidrasi. Tanda kamu sudah mendapatkan asupan cairan yang cukup yaitu memiliki kencing yang berwarna kuning pucat hampir ke warna bening, dalam sehari minimal mengkonsumsi 2 liter air.
Pijat Perut
Dalam sebuah studi menyebutkan pijatan perut lembut dapat mengurangi gejala konstipasi, kegiatan ini sendiri dapat merangsang otot-otot yang terlibat dalam gerakan usus sehingga bekerja lebih lancar dan tidak stress. Kamu dapat mengkombinasikan pijatan ini dengan biofeedback, terapi ini sendiri dapat memberikan sugesti pada pikiran kamu sehingga akan membantumu agar bisa belajar untuk mengendalikan fungsi tubuh. Kamu bisa memijatnya sendiri atau menggunakan jasa pijat professional yang sudah lebih handal agar lebih aman.
Perhatikan Waktu BAB
Ada saatnya kamu kebelet tapi sedang berada di tempat umum, sehingga kamu akan merasa kurang nyaman untuk BAB, padahal rasanya kotoran ingin segera keluar. Perlu kamu ketahui menahan kotoran artinya membuatnya bertahan di usus besar lebih lama, akibatnya feses akan lebih keras dan sulit dikeluarkan, untuk mengurangi kebiasaan ini kamu dapat melatih usus dengan mengatur waktu makan dan menjadwalkan BAB secara teratur.
Menambah Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik akan menyebabkan otot usus tidak cukup mendapatkan suplai darah, oleh karena itu akibatnya gerak otot cenderung lebih lambat, untuk mengatasi hal tersebut kamu harus menambah kegiatan yang melibatkan tenaga fisik. Misalnya seperti melakukan olahraga ringan secara bertahap beberapa kali dalam seminggu, stimulasi ini tentunya akan membantu otot di usus meningkatkan aktivitasnya, pastikan juga menyesuaikan porsi olahraga sesuai kemampuan tubuhmu. Kalau kamu termasuk orang yang super sibuk, bisa melakukan gerakan ringan seminggu sekali saja.
Mengkonsumsi Obat Pencahar
Kalau sudah melakukan berbagai cara kamu masih sulit untuk mengeluarkan kotoran, obat-obatan medis bisa kamu jadikan pilihan. Sebelum membeli, sebaiknya konsultasikan dulu kondisimu dengan apoteker yang bertugas, ada beberapa obat yang bisa kamu gunakan seperti pencahar osmotik, pencahar emolien, pencahar pembentuk massa, beberapa obat tersebut dapat menjadi cara mengatasi BAB keras.