o2worldnews.com – Terkini, korban meninggal dunia gempa di Cianjur, Jawa Barat saat ini bertambah dan sudah teridentifikasikan. Suharyanto Kepala BNPB menyampaikan bahwa sebanyak 1.083 orang mengalami luka-luka dan total pengungsi pada saat ini mencapai hingga 58.362 orang. Sebelumnya, sesuai dengan adanya data BPBD Cianjur diunggah melalui akun Instagram Pemerintah Kabupaten Cianjur, dimana korban meninggal dunia 252 orang dan 31 orang masih dalam pencarian. Data itu diunggah melalui akun instagram pemkab dan diskominfo pada hari Selasa, 22 November 2022 kemarin.
Seperti kita ketahui bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 sudah mengguncang Kabupaten Cianjur kemarin siang. Ada beberapa kecamatan yang terdampak, diantaranya adalah Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Cianjur, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, dan Kecamatan Cikalong kulon. Sebanyak 2.834 kediaman warga dilaporkan mengalami kerusakan.
Bahkan, 5 fasilitas kesehatan, 13 fasilitas pendidikan, 5 tempat ibadah, dan termasuk 2 jembatan mengalami rusak akibat gempa di Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo. “Korban meninggal dunia saat ini ada 268 orang,” tandas Kepala BNPB Letjen Suharyanto pada saat di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur. “Benar,” sambung Letjen Suharyanto seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. “Dari 26 orang itu sudah teridentifikasi siapa-siapanya sebanyak 122 jenazah,” tandas Suharyanto.
Gempa di Cianjur, BMKG mengatakan dugaan dari penyebabnya, gempa bumi dengan 5,6 magnitudo 5,6 ini mempunyai dampak begitu besar sampai menelan banyaknya korban. Penyebab gempa bumi di Cianjur pada hari Senin, 21 November 2022 diduga akibat dari pergerakan Sesar Mandiri. Lebih lanjutnya, Dwikorita menyampaikan kalau gempa terjadi di sekitar Sukabumi-Cianjur itu disebabkan patahan geser. “Diduga pergerakan dari Sesar Cimandiri, bergerak lagi,” tandas Dwikorita seperti yang dilansir dari New.detik.com.
Lebih lanjutnya, Dwikorita menyampaikan bahwa gempa terjadi akibat patahan geser. “Merupakan gempa diakibatkan patahan geser magnitudo 5,6,” tandas Dwikorita. Apa itu Cimandiri? Yakni merupakan perpatahan atau sesar aktif letaknya ada di Jawa Barat dengan orientasi arah Timur Laut dan Barat Daya. Adapun lokasi Sesar Cimandiri, merujuk jurnal Unpad. “Tektonik Sesar Cimandiri, Jawa Barat,” tandas Iyan Haryanto dilansir dari news.detik.com. Segmen bagian barat yang membentang dari mulai Pelabuhan Ratu sampai Perbukitan Walat.
Ada juga segmen bagian timur yakni membentang dari perbatasan Sukabumi-Cianjur sampai mencapai Gunung Takuban Perahu. Beralih, dimana Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan keputusan pemberlakuan tanggap darurat bencana alam gempa bumi. Sedangkan, Menko PMK menyampaikan di masa tanggap darurat pencarian korban diduga masih ada yang tertimbun bangunan akan langsung dipercepat. Surat pernyataan tanggap darurat sudah ditandatangani oleh Bupati Cianjur dan sudah berlaku sejak terjadinya gempa pada hari Senin, 21 November 2022 kemarin dengan nomor 360/871/BPBD/2022.
Sedangkan, keputusan itu diambil PP No 21 Tahun 2008 terkait Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Status Tanggap Darurat Bencana sudah ditetapkan oleh Bupati Cianjur. Setelah itu, kalau penetapan status tanggap darurat bencana didasarkan atas informasi BMKG dari tanggal 21 November 2022 pada jam 13.21.10 WIB. “Melihat hal-hal itu diatas menyatakan kalau status tanggap darurat ini berlaku di Cianjur,” tandas Bupati Cianjur, Herman pada keterangan suratnya, pada hari Selasa 21 November 2022 kemarin.
“Berlaku selama 30 hari sejak 21 November hingga 20 Desember 2022,” sambung Herman Suherman melalui keterangan surat. “Terkait masa darurat itu akan ditangani secepatnya sebab makin cepat makin baik jadi memperpendek penderitaan korban,” tandas Muhadjir dilansir dari keterangannya, pada hari Selasa 21 November 2022 kemarin. Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi penanganan gempa bumi dipimpin oleh Muhadjir Effendy di Pendopo Cianjur, pada hari Selasa, 22 November 022 kemarin.
Menko PMK melalui keterangan pers menyampaikan pada masa tanggap darurat pencarian korban diduga masih ada tertimbun bangunan dipercepat. Sedangkan buat bantuan dana kebencanaan sudah disepakati juga oleh Pemprov Jabar yang memberikan bantuan senilai Rp. 20 miliar untuk korban gempa di Cianjur yang terjadi pada hari Senin, 21 November 2022 kemarin.