o2worldnews.com – Baru-baru ini, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakir Siddiq yang merupakan pemerintah Kota Banda Aceh turut melarang penduduknya buat merayakan malam pergantian tahun atau tepatnya adalah perayaan malam tahun baru. Kenapa? Karena hal ini sendiri dinilai tidak sesuai dengan kearifan lokal serta budaya di Aceh. Keputusan ini sendiri diambil setelah pihaknya menggelar sebuah rapat dengan forkopimda mengenai pengamanan Nataru. Melalui rapat itulah, penduduk dihimbau supaya tidak melakukan perayaan malam pergantian tahun seperti aktivitas membakar petasan, baik aktivitas hura-hura lainnya di daerah Banda Aceh.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan persiapan pengamanan menjelang perayaan Nataru di Kota Banda Aceh dan siap melakukan pengamanan bagi mereka yang merayakan natal. Sementara itu, Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Iswahyudi menyebutkan, pihaknya akan menyiagakan ratusan personel untuk melakukan pengamanan jelang Nataru di Banda Aceh. Dimana, Polresta Banda Aceh tetap menggelar sebuah operasi bersandi Operasi Lilin Seulawah 2022 dengan menurunkan para personel diberbagai macam titik yang ada di Kota Banda Aceh. “Hal ini dengan tujuan menjaga kearifan lokal,” ujar Bakri Siddiq pada hari Rabu, 21 Desember.
“Serta memastikan ketentraman umum supaya bisa tetap terjaga,” sambungnya. “Kendati demikian, sebagian besar penduduk Banda Aceh tidak merayakan Natal, malam tahun baru, pengamanan sendiri tetap dilakukan buat menciptakan suasana kondusif,” ucap Kompol Iswayudi dilansir dari CNN Indonesia.com pada hari Rabu, 21 Desember 2022. “Operasi ini secara serentak digelar dari tanggal 22 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 mendatang,” tandas Kompol Iswahyudi dilansir dari CNN Indonesia.com. Iswahyudi turut menginformasikan juga bahwa akan ada pos pelayanan beserta pengamanan yang akan ditempatkan di Pelabuhan Ulee Lheue dan juga Bandara Sultan Iskandar Muda.
“Berhubungan akhir tahun baru ini bertepatan liburnya sekolah,” ujar Iswahyudi. “Kita juga menempatkan pos pelayanan, pengamanan di dua titik buat melayani kunjungan wisatawan,” tandas Kompol Iswahyudi baru-baru ini, Rabu 21 Desember 2022 kemarin seperti halnya yang dilansir dari CNN Indonesia.com. Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyampaikan bahwa kemungkinan bahwa pemerintah akan segera mencabut kebijakan tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia. PPKM berlevel buat bisa menangani pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia yang sebelumnya diperpanjang sejak 06 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023 mendatang.
Selain itu, dia menyebut pertimbangan buat menghentikan PPKM yang dilakukan mengingat bahwa pada saat ini jumlah kasus Covid-19 yang ada di Indonesia menunjukkan tren penurunan yang lumayan signifikan kalau dibandingkan ketika puncak gelombang Covid-19 Omicron dan Delta di Indonesia. Sedangkan untuk delombang Delta dengan memiliki puncak 56.757 kasus pada tanggal 15 Juli 2021 silam, serta Omicron dengan 64.718 kasus pada tanggal 16 Februari 2022 lalu menurutnya sudah membawa banyak pembelajaran buat Indonesia. Saat itulah banyak kekurangan tabung oksigen, APD, dan menyebabkan pasien jadi menumpuk di rumah sakit yang ada di berbagai macam daerah.
“Kemarin kasus harian berada di angka 1.200, kemungkinan akhir tahun kita menyatakan berhenti PPKM, PSBB,” ungkap Jokowi melalui acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 kawasan Jakarta Selatan yang berlangsung pada hari Rabu, 21 Desember 2022 kemarin seperti yang dilansir dari CNN.Indonesia.com. Jokowi juga turut menyampaikan kalau dirinya pernah didesakan buat menetapkan lockdown di Indonesia ketika gelombang Delta pada tahun 2021 silam. Kendati demikian, Jokowi sendiri menilai kalau lockdown diterapkan, maka perekonomian di Indonesia tidak bisa bertahan sampai seperti sekarang ini.
Wiku menyebut kalau jumlah penambahan kasus Covid-19 harian yang ada di Indonesia sekarang ini telah mengalami tren penurunan. Wiku turut memprediksi kasus juga tidak akan meningkat di akhir tahun 2022 ini. Sedangkan, terkait dengan pergantian tahun baru Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan kalau tidak ada pembatasan aktivitas penduduk saat malam perayaan Tahun Baru 2023. Muhadjir mengagaian kalau masyarakat bisa melakukan aktivitas secara normal dengan adanya catatan tetap melakukan ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Namun, di Banda Aceh sendiri pemerintah Bakir Siddiq turut menghimbau kepada masyarakatnya buat tidak melakukan aktivitas di malam tahun baru mendatang.