o2worldnews.com – Kanker usus atau dikenal dengan kanker kolorektal mengakibatkan kematian terbanyak kedua di dunia pada tahun 2018 silam, hal ini sesuai dengan data WHO. Tingginya angka kematian kemungkinan besar terjadi, sebab penyakit terlambat dideteksi sampai akhirnya sudah parah. Kanker usus adalah sebuah kanker yang tumbuh di usus besar hingga dubur atau anus. Di Indonesia, kasus ini sendiri ada di urutan keempat penyebab dari kematian secara umumnya. Maka dari itu penting sekali untuk mengetahui apa gejala kanker kolorektal awal-awal?
Kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini tentunya harus ditingkatkan, agar tahu bagaimana mendeteksinya dan menerima pengobatan secara tepat. Dengan mengenal gejala-gejala kanker yang menyerang usus besar adalah salah satu bentuk dari pencegahan kanker kolorektal. Saat memahami, gejalanya bisa lebih waspada terhadap penyakit kanker usus dan sesegera mungkin memeriksa diri ke dokter.
Apa Saja Gejala Kanker Kolorektal?
Sebelum mengetahui apa saja gejalanya, patut diketahui bahwa kanker kolorektal biasanya akan hadir dari benjolan kecil jinak tumbuh di bagian dalam usus besar. Seiring berjalannya waktu, benjolan kecil jinak ini akan berkembang menjadi kanker. Kanker usus jamak bisa menyerang orang berusia lanjut. Tapi, kadang-kadang kanker ini juga menyerang orang yang memiliki usia muda. Ketika masih berbentuk polip atau benjolan kecil belum berkembang jadi kanker, banyak orang tidak merasakan penyakitnya.
Tapi, penyakit ini sendiri dapat dicegah dengan cara pemeriksaan usus secara bertahap. Dengan seperti itulah saat ada benjolan, maka dokter dapat segera mengambil tindakan saat sebelum polip berkembang jadi kanker. Tak cuma itu saja, anda juga patut mewaspadai beberapa gejala dari kanker kolorektal. Apa saja itu gejalanya?
- Ada darah di dalam tinja
Saat anda buang air besar dan mengeluarkan darah, ini bisa menjadi permasalahan di saluran pencernaan atau gejala wasir. Tapi bisa juga menjadi gejala awal dari kanker usus, apabila darah di dalam tinja. Jika kalian melihat darah berwarna gelap di tinja, ditambah lagi sakit perut yang hebat maka ada baiknya langsung berkonsultasi ke dokter apakah ada tanda-tanda buruk pada kesehatan anda. Pada umumnya, dokter akan memberikan rekomendasi pemeriksaan kolonoskopi. Pemeriksaan ini sendiri buat melihat apakah ada tidaknya benjolan kecil di dalam usus anda. - Sakit perut
Dimana, hampir setiap orang tentunya pernah merasakan sakit kembung, keram, dan kembung. Sebagian besar kondisi sakit perut sendiri pada umumnya tidak disebabkan oleh permasalahan yang serius. Tingkat dari keparahan dari sakit perut bahkan tidak dapat jadi patokan ringan atau beratnya penyebab dari penyakit. Tapi apabila anda sering merasakan sakit perut tidak biasa lebih baik segera konsultasi ke dokter. Mengingat bahwa ciri-ciri kanker kolorektal adalah sakit perut instan. - Muntah
Pada kondisi normalnya, muntah dapat disebabkan oleh infeksi virus, habis mencium aroma yang tidak enak, atau bahkan mabuk saat perjalanan. Tapi muntah dan mual disertai oleh sakit perut akut, diare, dan terdapatnya darah di tinja harus waspada karena bisa jadi tanda kanker usus lho. Ketika zat ada di dalam usus mengalami tersumbat maka penderitanya akan mengalami nyeri di perut hebat dan mual muntah. - Penurunan berat badan secara drastis
Dimana, penurunan berat badan secara signifikan tanpa sebab jelas-jelas harus kalian waspadai lho. Kenapa? Dikarenakan salah satu tanda dari kanker ini adalah berat badan merosot namun tidak ada penyebab yang pasti. Kondisi seperti inilah tentunya mampu dipengaruhi oleh permasalahan ketika BAB. Contohnya seperti diare, selama diare beberapa hari akan menurunkan berat badan kita. - Kebiasaan buang air besar berubah
Sembelit atau diare merupakan salah satu permasalahan pencernaan paling umum terjadi. Tapi bisa diatasi dengan mudah, yakni diare akan segera membaik apabila mengkonsumsi obat oralit, antidiare, atau bisa juga antibiotik sudah diresepkan oleh dokter apabila memang dikarenakan infeksi bakteri. Saat mengkonsumsi makanan berserat bisa juga mengatasi permasalahan ini. Namun kalian juga harus waspada karena keduanya dapat menjadi gejala kanker kolorektal. Apalagi kalau misalnya tidak membaik, meskipun sudah diobati berkali-kali.